Dalam suatu
organisasi akan ditemukan beberapa unsur yakni visi-misi, tujuan dan program
kerja, struktur organisasi, kode etik organisasi, hubungan antarlini
organisasi, individu-individu, kepemimpinan, dan dinamika organisasi.
Keberhasilan organisasi mencapai tujuan organisasi sangat tergantung kepada
pemimpin dan orang-orang yang berada di sekitar pemimpin. Seorang pemimpin yang
sukses apabila ia mampu menggerakkan sejumlah orang dalam mencapai tujuan
organisasi. Untuk keperluan itu, seorang pemimpin hendaknya dapat menciptakan
beberapa hal, yaitu :
1.
Atmosfer hubungan kerja yang nyaman,
2.
Motivasi maksimum,
3.
Kedisiplinan,
4.
Keteladanan,
5.
Berkemampuan (professional)
6.
Aspiratif (people focus)
7. Berkomimen
terhadap etika dan tujuan organisasi (performance)
8.
Berpikir sistemik dan selalu positive thinking
Sejalan dengan penjelasan di atas, organisasi kesekolahan
juga memiliki karakteristik yang sama dengan organisasi pada umumnya. Hanya
saja, organisasi kesekolahan mempunyai ciri-ciri suasana dinamika yang khusus
yakni :
1. Pencirian idealisme,
2. Ketajaman berpikir,
3. Pembelajaran
interelasi sosial,
4. Social responsibility
yang tinggi,
5. Hubungan emosional
yang kuat,
6. Transformasi
personality,
7. Ekspektasi cita-cita,
8. Kecintaan terhadap
institusi,
9. Kerja sama tim.
oleh karena
itu, organisasi sekolah membutuhkan kepemimpinan kolegial yang kuat dan utuh
dalam mewujudkan tujuan bersama (common goals). Kepemimpinan organisasi sekolah
memiliki 6 (enam) misi pokok, yakni :
1. Menjembatani
aspirasi sekolah terkait dengan kelancaran proses belajar mengajar,
2. Mengembangkan
dan men-servant program minat dan bakat sekolah,
3. Mengembangkan
karakter dan kapasitas diri sekolah
4. Menciptakan
suasana yang kondusif
5. Kreatif,
inovatif, dan produktif di sekolah
6. Memelihara
sarana dan prasarana sekolah
7. Menjalankan
peran serta dalam memecahkan persoalan masyarakat.
Kepemimpinan sekolah yang efektif adalah kepemimpinan yang mampu mewujudkan
enam misi di atas. Kepemimpinan demikian tentu bukanlah kepemimpinan yang hanya
sekedar melayani atau how to servant. Akan tetapi kepemimpinan yang diperlukan
adalah kepemimpinan transformatif yang visioner terutama dalam menyikapi
perubahan-perubahan yang terus terjadi. Kepemimpinan transformatif yang
visioner selalu mengedepankan sejumlah ide atau gagasan konstruktif jauh ke
depan. Jadi, perlu ada paradigm shift dalam kepemimpinan yang memfokuskan
organisasi bagi peningkatan kualitas pelaku-pelaku organisasi dan
individu-individu yang dipimpin.
Pemimpin dalam kepemimpinan transformatif sangat mengetahui dan memahami
potensi individu-individu di sekelilingnya dan terampil mengoptimalkan sumber
daya organisasi yang tersedia. Bahkan, pemimpin transformatif visioner berpikir
jauh ke depan melampaui individu-individu yang dipimpinnya. Oleh karena itu,
optimalisasi potensi dan sumber daya organisasi yang dilakukan pemimpin
transformatif selalu tepat dan terukur (measurement)keberhasilannya.
Kepemimpinan organisasi sekolah membutuhkan pemimpin transformatif yang tidak
saja handal dalam mengoptimalkan potensi yang dipimpinnya dan sumber daya
organisasi yang tersedia, melainkan juga memiliki jiwa motivator yang baik saat
yang lain dalam keadaan lemah. Pemimpin transformatif selalu mempedomani arah
kebijakan (policy direction) yang telah ditetapkan organisasi. Dengan demikian
ia mampu membawa individu-individu yang dipimpinnya ke tujuan bersama (common
goals) yakni :
1. Keberhasilan studi dengan tepat waktu dan
nilai yang baik
2. Kepercayaan diri dalam memasuki pasar kerja
3. Kemampuan bagaimana menciptakan (how to
creat) pekerjaan
4. Karakter diri dan berkepribadian yang kuat
serta bermoralitas tinggi
5. Kebersamaan dalam setiap kegiatan organisasi
Pemimpin
organisasi sekolah akan menjadi figur sentral dalam setiap denting suara denyut
jantung organisasi. Dengan demikian, pemimpin organisasi sekolah dinilai sebagai
inspirator yang diharapkan dapat membawa organisasi sebagai organisasi yang
handal (credible), memiliki kecakapan (capable), diperhitungkan (computable),
dan patuh (compliance) terhadap etika dan norma-norma kehidupan sekolah.
Komentar
Posting Komentar