Langsung ke konten utama

Abon Tongkol Sritanjung



       Abon merupakan salah satu produk olahan yang sudah dikenal oleh masyarakat luas dan umumnya abon diolah dari daging sapi. Selain daging sapi, ikan juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan abon. Abon ikan adalah produk olahan hasil perikanan yang dibuat dari daging ikan, melalui kombinasi dari proses penggilingan, penggorengan, pengeringan dengan cara menggoreng, serta penambahan bahan pembantu dan bahan penyedap terhadap daging ikan. Seperti halnya produk abon yang terbuat dari daging ternak, abon ikan cocok pula dikonsumsi sebagai pelengkap makan roti ataupun sebagai lauk-pauk.Salah satu jenis ikan yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan abon adalah ikan tongkol.

       Abon tongkol Sritanjung merupakan produk internal dari unit usaha produksi SMK Sritanjung Banyuwangi yang mempunyai karakter berbeda dengan produk abon yang telah beredar di masyarakat selama ini. Selain yang terbuat dari ikan tongkol segar yang telah diproses secara hieginis, usaha yang dikembangkan sebagai media pembelajaran siswa, khususnya dalam bidang kewirausahaan ini mempunyai 3 (tiga) varian yang berbeda, yaitu level 1 untuk kategori gurih manis, sedangkan level 2 dan 3 menitikberatkan pada kuantitas rasa pedas, yaitu manis pedas dan ekstra pedas.

B.    Identifikasi Usaha
Nama Usaha            :    Abon Tongkol Sritanjung
Nama Unit Usaha    :    Unit Usaha Produksi SMK Sritanjung Banyuwangi
Alamat Unit Usaha  :    Jl. Adi Sucipto No. 26 Telp. Fax. 0333-426750

C. Tujuan Usaha
1.  Mampu memperkenalkan, mengembangkan dan meluaskan produk abon tongkol dengan varian rasa
2. Mengembangkan kemandirian dan kepercayaan diri siswa guna meningkatkan mutu tamatan

II. DESKRIPSI USAHA

A.      Jenis Usaha
Usaha yang dikembangkan ini merupakan sebuah Unit Usaha Produksi “Abon Tongkol”

B.      Prospek Usaha
Analisis berdasarkan :
1.      Kebutuhan konsumen
2.      Daya beli masyarakat
3.      Selera masyarakat
4.      Persaingan

Analisis persaingan
Analisis SWOT adalah suatu cara menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi dalam pengoptimalan usaha yang lebih menguntungkan. Dalam analisis faktor-faktor internal dan eksternal akan ditentukan aspek-aspek yang menjadi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan (Opportunities), dan yang menjadi ancaman (Treathment) sebuah organisasi. Dengan begitu akan dapat ditentukan berbagai kemungkinan alternatif strategi yang dapat dijalankan (Freddy Rangkuti, 2005:19).

Ø  Kekuatan (Strength)
1.        Bahan dasar mudah didapatkan
2.        Dapat langsung mengorder
3.        Menggunakan pemesanan yang menarik dan agresif (SMS, BBM dan Bertemu langsung)
4.        Harga Terjangkau
5.        Menyehatkan
6.        Tanpa Bahan Pengawet
7.        Fresh produk

Ø  Kelemahan (weakness)
1.        Persaingan produk
2.        Produk baru
3.        Belum terlalu dikenal

Ø  Peluang (opportunies)
1.        Peluang pengembangan usaha abon ikan tongkol ini antara lain tren konsumsi ikan yang cenderung meningkat
2.        Jangkauan pemasaran luas

Ø  Ancaman (threats)
Ancaman dalam mengembangkan usaha abon ikan ini ialah harga bahan baku yang tidak stabil (fluktuatif) tergantung musim, daya beli masyarakat kurang baik, dan persaingan produk sejenis dengan kompetitor besar (Setyoningrum, dkk, 2008).

C.      Tahapan Produksi
Langkah pembuatan produk
1.      Alat Produksi
Abon ikan tongkol dapat diproduksi dengan alat yang sederhana maupun dengan peralatan semi mekanik. Alat-alat sederhana yang bisa digunakan untuk pembuatan abon ikan adalah :
1. Panci Besar
2. Wajan dan sodet
3. Tungku
4. Pisau
5. Tampah
6. Garpu besar
7. Baskom plastik besar
8. Baskom plastik kecil
9. Ember plastik
10. Saringan kelapa
11. Blong (kantong plastik besar).
12. Plastik kemasan (ukuran 100 g dan 250 g)
13. Timbangan duduk
14. Ayakan (Tray)
15. Lemari penyimpanan (Etalase).

2.   Mesin produksi
Sementara itu, sejumlah peralatan semi-mekanik yang biasa digunakan dalam proses pembuatan abon ikan, antara lain adalah :
1. Mesin pengepres
2. Mesin parutan
3. Sealer (alat pengemas).

3.         Cara pembuatan
Proses produksi abon ikan tongkol relatif sederhana dan mudah dilakukan. Secara umum, proses produksi abon ikan, mulai dari tahap pengadaan bahan baku ikan sampai tahap pengemasan abon ikan tongkol, adalah sebagai berikut :
1. Pengadaan Bahan Baku
     Bahan baku yang digunakan adalah ikan tongkol yang masih utuh dan segar, untuk selanjutnya dilakukan proses penyiangan.

2. Penyiangan Bahan baku
Pada proses penyiangan yaitu pemotongan ikan dan pencucian daging ikan, maka bagian kepala dan isi perut ikan dibuang. Daging ikan hasil tahap penyiangan sebaiknya direndan dalam air yang dicampur dengan air cuka. Kadar air cuka yang dipakai adalah ±2%. Ini dilakukan untuk membuat bau amis hilang.

3. Pengukusan
Potongan ikan yang telah direndam dalam air cuka kemudian disusun ke dalam panci besar  dan direbus selama 30 – 60 menit. Proses pengukusanakan dihentikan setelah daging ikan menjadi lunak. Selama proses pengukusan tersebut juga ditambahkan daun salam dan garam rebus.

5. Pencabikan I
Ikan yang telah kukus, kemudian dilakukan proses pencabikan sampai menjadi serat.-serat. Proses ini bisa dilakukan dengan tangan atau dengan mesin pencabik (giling).

6. Pemberian Bumbu dan Santan
Pada tahap ini, serat-serat daging hasil pencabikan ditambahkan bahan-bahan pembantu (bumbu-bumbu). Bumbu-bumbu yang ditambahkan terdiri dari : bawang putih, ketumbar, lengkuas yang telah diparut dengan mesin parutan, gula pasir, garam dapur dan santan kelapa.

7. Penggorengan
Setelah bumbu-bumbu tercampur secara merata dalam serat-serat daging ikan, kemudian dilakukan penggorengan ±60 menit. Selama proses penggorengan, secara terus menerus dilakukan pengadukan agar abon ikan yang dihasilkan matang secara merata dan bumbubumbu dapat meresap dengan baik. Tahap penggorengan ini akan dihentikan setelah seratserat daging yang digoreng sudah berwarna kuning kecoklatan.

8. Pengepresan II
Tahap produksi berikutnya adalah pengepresan kembali serat-serat daging ikan yang telah digoreng. Proses pengepresan tahap ini bertujuan untuk mengurangi kadar minyak pasca proses penggorengan.

10. Pengemasan
Pada tahap akhir produksi dilakukan pengemasan abon ikan. Jika pengemasan tidak langsung dilakukan, maka produk abon ikan akan disimpan terlebih dahulu dalam kantung plastik besar (blong) di gudang penyimpanan, sebelum dilakukan pengemasan.

D.     Komposisi Kandungan Gizi

Berdasarkan sumber dari beberapa referensi, Ikan Tongkol memiliki beberapa kandungan Gizi. Berikut tabel komposisi gizi ikan tongkol tiap 100 gr.


 









Anonim, 1983 dalam suwamba (2008)



















III. ASPEK PEMASARAN


1.   Target Pemasaran
Target pemasaran produk dilakukan dalam beberapa tahapan yang diawali dengan pengenalan produk di lingkungan sekolah, mengingat produk Abon Tongkol Sritanjung merupakan hasil dari Unit Usaha Produksi Internal SMK Sritanjung Banyuwangi. Pada target selanjutnya, lebih menitikberatkan pada pemasaran kolega berbasis komunitas. Sedangkan setelah melalui tahapan berbasis komunitas, usaha produk Abon berbasis lokal ini mulai mencoba pengenalan merambah pada masyarakat Banyuwangi secara umum.

2. Konsep Pemasaran
a)     Produk yang kami tawarkan adalah makanan berbahan dasar ikan laut produk lokal yang 100% halal tanpa mengunakan bahan kimia yang membahayakan dan dijamin higienis
b)     Tempat untuk wilayah penjualan adalah wilayah kota kabupaten banyuwangi pada khususnya dengan tersedianya bahan baku yang mudah terjangkau dan irit transportasi
c)      Harga yang terjangkau, memudahkan konsumen untuk mendapatkanyya
d)     Promosi dilakukan dengan memaksimalkan media elektronik, baik yang berupa Blackberry Messanger (BBM), Short Message Service (SMS), Sosial Media (Facebook) serta menggunakan media promosi cetak berupa edaran dan kartu nama










IV. ASPEK PENGEMASAN

1.   Varian Rasa
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa, sebagai produk baru yang merambah pada dunia usaha dan bisnis, kami mencoba hadir dengan jenis dan karakter yang berbeda dengan mengikuti keinginan pasar, yaitu dengan adanya beberapa varian rasa yang menitikberatkan pada penggunaan bahan cabai, yaitu level 1, untuk rasa gurih manis, level 2 untuk varian rasa pedas dan level 3 diperuntukkan bagi konsumen yang suka dengan rasa sangat pedas.

2.   Kemasan Produk
Secara teoritis, pengemasan merupakan upaya meletakkan sesuatu di dalam suatu wadah atau memberi perlindungan bagi suatu produk yang berfungsi selain mempertahankan mutu serta memperpanjang masa simpanan, pengemasan juga mampu menambah daya tarik bagi konsumen.
Dalam sistem pengemasan pada produk Abon Tongkol Sritanjung, berdasarkan dari bahan kemasan, kami menggunakan 2 (dua) jenis pengemasan, yaitu pengemasan yang bersifat primer serta pengemasan bersifat sekunder. Pengemasan primer merupakan pengemasan pada produk utama, yaitu Abon Tongkol yang bahan kemasannya termasuk jenis kemasan plastik yang terkombinasi dengan aluminium foil. Sedangkan pengemasan sekunder merupakan pengemasan produk sebagai kemasan luar yang didesain sedemikian rupa sehingga memberikan daya tarik bagi konsumen yang berbahan dasar kertas.

3.   Kaidah Label
Berdasarkan PP RI Nomor 69 Tahun 1999, Label merupakan setiap keterangan atau pernyataan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan atau kombinasi keduanya atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada atau merupakan bagian kemasan pangan.



Sesuai dengan penjelasan tersebut serta berdasarkan komponen dalam sistem pelabelan, label pada produk kami terapkan sesuai dengan ketentuan yang sudah di tetapkan, yaitu
1.         Nama produk
2.         Berat Isi
3.         Nama dan alamat produsen
4.         Nomor pendaftaran (P-IRT)
5.         Komposisi
6.         Tanggal kadaluwarsa
7.         Kode produksi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mudah Menggambar Tali di CorelDRAW

Cara Mudah Menggambar Tali di CorelDRAW Sebenarnya Artistic media adalah tool yang bertujuan untuk membuat brush yang nantinya kita gunakan untuk membuat gambar-gambar rumit yang dirasa sulit untuk membuatnya secara manual, kalaupun bisa akan memerlukan waktu yang cukup lama untuk membuatnya, misalnya untuk membuat tali yang melingkar-lingkar. Dengan memanfaatkan Artistic Media tool kita dengan mudah untuk membuatnya, seperti pertanyaan teman kita pada Komunitas Pengguna CorelDRAW Indonesia beberapa waktu lalu tentang membuat tali melingkar. 

Cara Membuat Rantai Melingkar Dengan CorelDRAW

Trik atau cara membuat rantai melingkar dengan CorelDRAW ini merupakan trik original yang belum pernah di posting di blog atau website manapun, kalaupun ada bisa dimungkinkan hasil dari copas atau ide dari blog kita tercinta ini. Soalnya dalam pencarian aku obok-obok tidak menemukan satupun tutorial seperti ini, sehingga aku berfikir keras untuk mencari trik yang benar-benar jitu dan cepat dengan sedikit menggunakan rumus matematika untuk membuat sebuah object rantai melingkar.

ETIKA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI SEKOLAH

               Pada dasarnya jiwa kepemimpinan dimiliki oleh setiap diri manusia (self leadership), setidaknya dirasakan manakala seseorang melewati suatu proses merencanakan dan menetapkan suatu keputusan guna merealisasikan tujuan hidupnya, namun dalam mengaktualisasikan kepemimpinan itu sendiri sering sekali manusia dihadapkan pada berbagai problematika hidup silih berganti, tidak sedikit persoalan muncul hanya disebabkan kesalahan dalam bertindak dan keliru mempersepsikan sesuatu, untuk menghindarinya menjadi penting faktor pengendali diri, salah satunya adalah dengan mempedomani nilai-nilai etika dan moralitas dalam kehidupan, jadi kepemimpinan dengan etika dan moralitas merupakan satu kesatuan yang sangat erat.